• Rachmi Mulyani Palmin

    Dialah Seorang Pemimpi yg Optimis Mimpi dan Harapannya akan tercapai karna Allah Ta'ala

Minggu, 29 Maret 2015

Review Jurnal

Posted by Unknown On 04.52 | No comments
Judul 1            : Sistem Deteksi Cacat Perangkat Lunak Berbasis Aturan Menggunakan Decision     Tree
Penulis             : Bayu Priyambadha dan Siti Rochimah
Penerbit           : Jurnal Cybermatika | Vol. 1 No. 2 | Desember 2013 | Artikel 3

Cacat merupakan hal yang harus dihindari dalam pengembangan perangkat lunak. Pendeteksian cacat merupakan sebuah langkah untuk penjaminan kualitas pada perangkat lunak. Karenanya harus disediakan alat untuk optomatisasi pendeteksian cacat pada perangkat lunak guna menghindari cacat itu sendiri.

Penelitian ini bertujuan untuk merancang mekanisme otomatis proses pendeteksian cacat pada perangkat lunak berdasarkan nilai kompleksitas kode program.

Dalam paper ini penulis menggunakan beberapa metode sebagai penunjang penelitiannya. Adapun metode yang digunakan penulis dalam penelitiannya adalah Lines of Code (LOC), McCabe’s Cyclomatic Complexity dan Halstead’s Volume.

Penelitian ini dikerjakan dengan beberapa langkah, antara lain pengumpulan data, pendefinisian rule, dan klasifikasi data.
-          Pengumpulan Data
Data yang digunakan penulis dalam penelitiannya berupa dataset dari NASA public dataset yang diterbitkan oleh reporsitori PROMISE. Dataset untuk kepentingan penelitian ini adalah dataset yang memuat catatan cacat perangkat lunak yang terjadi pada NASA.
-          Pendefinisian Rule
Rule atau aturan dibangkitkan dengan menggunakan metode decision tree, karena metode tersebut dapat menghasilkan representasi data dalam bentuk tree.
-          Klasifikasi Data
Pada penelitian ini, pedekatan yang dilakukan adalah pendeteksian cacat perangkat lunak dilakukan dengan sebuah alat yang disebut ontologi.

Untuk proses pembangkitan aturan penulis menggunakan Weka. Yaitu aplikasi yang menyediakan fungsi algoritma-algoritma machine leraning secara komprehensif. Hasil akurasi pada penelitian ini juga cukup besar, data pada dataset NASA PC1 dideteksi sebesar 93% benar.


Namun Terdapat kelemahan dalam penelitian ini, khususnya pada proses  pembangkitan rule dengan metode decision tree. Pada penerapannya, tidak semua aturan yang terbentuk menghasilkan data. Dengan kata lain bahwa, terdapat beberapa aturan yang tidak berfungsi sebagai classifier. Oleh karena itu aturan-aturan tersebut tidak akan berpengaruh apabila tidak digunakan. Sebaliknya, apabila tetap dimasukkan ke dalam ontologi, aturan tersebut akan memberatkan proses klasifikasi data.

Kamis, 11 Desember 2014

CARA KONFIGURASI ACCESS POINT

Posted by Unknown On 16.47 | No comments

  1. Samakan address antara access point dengan sebuah laptop sehingga berada dalam satu network. Defaultnya IP tertera pada label acces point jenis ini adalah 192.168.1.1 dan submask 255.255.255.0
  2.  lalu nyalakan acces point
  3. koneksikan access point dengan laptop menggunakan kabel straight
  4. buka web browser pada laptop , lalu ketikan alamat IP default , namun pada praktek ini saya menggunkanan access point yang IP addressnya dirubah yaitu 10.10.7.1
  5. Isikan username dengan admin dan password dengan admin
  6. kemudian akan muncul halaman web berikut
  7. klik teks "Network" pada jendela sebelah kiti untuk mengatur tipe jaringan, main IP dari access point(IP local) dan subnet mask.
  8. lalu lakukan pengaturan wireless dengan memilih Wireless Setting untuk mengatur SSID, Regional, Channel dan Mode.
  9. lalu atur DHCP agar device yang terkoneksi akan mendapatkan IP secara otomatis dari access point
  10. setelah selesai , reboot access point dengan mengklik System Tools kemudian Reboot.
  11. setelah proses restraring selesai , maka selanjutnya lakukan pengetesan pada jaringan access point yang telah dibuat, gunakan laptop lain untuk mengakses wireless dengan nama SSID yang telah dibuat sebelumnya.
sekian


Selasa, 11 November 2014

Command Bash and Shell

Posted by Unknown On 16.25 | No comments
Command Bash and Shell

Shell merupakan perangkat lunak bawaan system operasi yang digunakan untuk menyediakan komunikasi langsung antara pengguna dengan system operasi.  Sedangkan command shell  merupakan program yang menerjemahkan perintah yang mengijinkan user untuk mengeksekusi perintah dengan cara mengetiknya secara manual di terminal atau secara otomatis pada program yang disebut shell script.
Pada Linux, Linux menyertakan bash sebagai shell bawaan, dimana  Bash merupakan shell yang dibuat secara bebas menggantikan versi standard dari Bourne Shell (/bin/sh) yang semula dibuat oleh Steve Bourne untuk sistem UNIX, juga memiliki semua fitur yang ada di Bourne Shell, plus tambahan yang membuatnya lebih mudah digunakan dari command line. Karena Shell mempunyai fungsi sebagai interface pengguna dalam melakukan komunikasi computer, maka shell pada Linux mempunyai peranan tidak sebatas hanya sebagai pengelola berkas, melainkan mempunyai fungsi yang luas hingga mengatur fungsi system jaringan.
                Berikut merupakan beberapa perintah pada Shell and Bash Linux:
1.       CAT        : merupakan perintah di linux yang dapat digunakan untuk melihat isi file, membuat isi file, dan menggabungkan beberapa teks file menjadi satu teks file.
2.       Perintah path :
Pada perintah path kita cukup mengetikan nama dari program untuk mengeksekusinya. Jika kita ingin mengakses perintah yang tidak berada pada path saat ini, kita dapat menuliskan lokasi dari program tertentu.
3.       Command Syntax
Perintah dapat berjalan sendiri. Penulisan command syntax pada umumnya :
command [-argument] [-argument] [--argument] [file]
4.       Linux Help
Bantuan / panduan linux jika kita memerlukan informasi tentang sintax tertentu adalah “man pages” dan “info pages”.
a.       Man pages
Untuk membaca halaman manual dari setiap perintah, cukup ketik “man program”
Misalnya man pwd (manual mengenai perintah pwd).
b.      Info pages
Halaman info sama dengan halaman manual, tapi yang ditampilkan bukan satu halaman panjang, melainkan berupa segmen yang pendek. Halamn info dapat diakses dengan perintah “info” atau “pinfo”.
Contoh : info df (menampilkan halaman informasi dari df).

Berikut beberapa perintah pada command Bash and Shell secara karakter:






Senin, 03 November 2014


Beberapa Perintah yang digunakan dalam Manajemen Proses pada Terminal Linux




Beberapa contoh penggunaannya:

1. ps (untuk melihat proses yang ada)


2. ps u (untuk melihat faktor/elemen lain)


3. ps aux (mencari proses yang lain)


4. ps -eH (menampilkan hubungan proses parent/child)


5. ps -eF (menampilkan hubungan parent/child serta letak prosesnya)


6. pstree (menampilkan semua proses pada sistem dalam bentuk hirarki parent/child)


Jumat, 31 Oktober 2014


Artikel Test Performa Router dengan Traffic Generator mendeskripsikan tentang bagaimana cara melakukan test performa router dengan traffic Generator. Dalam membangun sebuah jaringan computer, harus dilakukan perencanaan yang matang diantaranya topologi jaringan, konsep setting serta pemilihan perangkat yang akan digunakan.
Test performamerupakan langkah yang sebaik-baiknya dilakukan sebelum sebuah perangkat benar-benar dipasang pada jaringan yang sebenarnya. Tentu test ini dilakukan berdasarkan standar yang ada. Pada RouterOS Mikrotik, kita bisa melakukan test serupa dengan menggunakan fitur Generator. Kinerja router dalam meneruskan paket dari suatu jaringan ke jaringan lain akan disimulasikan seperti pada kenyataannya. Test ini juga dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan meneruskan paket data dari interface yang lain dalam router yang sama.
Pada percobaannya mereka menggunakan 2unit CCR1036-12G-4S. penggunaan kabel Ethernet mereka sesuaikan agar bisa melewatkan traffic hingga 1Gbps.
Pengetesan dilakukan menggunakan 3 interface yaitu, sfp1, ether1 dan ether3. Pemilihan interface dalam melakukan test bisa didasarkan pada arsitektur hardware. Misalnya , apkah dibelakang interface terdapat komponen yang menggabungkan antar interface seperti switch chipset atau interface yang terhubung langsung denga CPU.
Percobaanya dilakukan dengan mengenerate 2 traffic/stream dari masing-masing interface Traffic Generator Device, sehingga setiap interface pada DUT akan meneruskan 2 aliran paket data FullDuplex. Hal ini sama ketika Router dipasang pada jaringan yang sebenarnya.
Setting:
1.       Pengaturan pertama yang harus dilakukan adalah menambahkan IP Addresspada setiap device agar keduanya dapat saling berkomunikasi.
2.       Masuk pada tahapan setting Traffic Generator. Akses pada menu Tools -> Traffic generator
3.       Definisikan Packet Template yang nantinya digunakan untuk mengenerate traffic data.
4.       Pada penambahan packet template bisa ditentukan karakter packet data seperti apa yanga akan disimulasikan. Umumnya traffic data yang terjadi dalam jaringan mempunyai susunan header mac, ip maupun udp
5.       Tentukan arah aliran traffic yang akan degenerate. Traffic ini dirancang agar keluar dari traffic Generator Device menuju ke Traffic Generator Device kembali melalui Device Under Test.
6.       Jika setting telah selesai, selanjutnya jalankan pengetesan.

Hasilnya dapat dilihat pada DUT, seberapa efektifkah data yang bisa dilewatkan. Hasil percobaan tergantung dari karakter dan besar traffic yang degenerate serta arsitektur hardware yang digunakan. Untuk mendapatkan performa keseluruhan sebuah perangkat, test pada semua interface yang ada.


Reference: http://www.mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=96 

Selasa, 28 Oktober 2014

Posted by Unknown On 21.44 | No comments
Berikut adalah beberapa perintah yang digunakan pada terminal Sistem Operasi Linux :






Sumber:
http://ourdirectory.wordpress.com/2013/09/10/peritah-dasar-command-line-interfaces-cli-di-ubuntu-linux/

Selasa, 21 Oktober 2014

Posted by Unknown On 21.39 | No comments

Blogroll

About